Blogroll
Labels
Blogroll
About
Blogger templates
Navigation
Powered by Blogger.
Popular Posts
-
Mengapa kita tidak bisa lupa cara bersepeda? Ada hal unik yang terjadi jika seseorang pernah belajar dan bisa menggunakan sepeda. ...
-
1. Senjata Peluncur M72-LAW
-
Silent Hill 3 [Full version] Gameplay in Silent Hill 3 resembles closely that of its two predecessors, the three main gameplay e...
-
Google Glasses adalah sebuah inovasi baru yang dikembangkan beberapa waktu ke belakang oleh Google . Fitur Dan Fungsi Google Glas...
-
Call of Duty : Modern Warfare 3 adalah game shooter orang pertama yang Activision diterbitkan pada tahun 2011 dan salah satu p...
Blog Archive
Thursday, 2 January 2014
Kisah ceci. Gadis Penenun di Uang Rp.5000
23:52
|
Natasha Annestessya biasa disapa Ceci, adalah gadis yang menjadi
model pengrajin tenun Pandai Sikek.
Gambar seorang gadis sedang menenun yang kerap dilihat dalam
uang pecahan Rp 5.000. Kini, Ceci menetap California, Amerika
Serikat dan sudah tak lagi meminta uang ke ibunya untuk membayar
kuliah.
Menurut ibunya, Anna Tuturaima, saat Ceci berumur 17 tahun dirinya
mengikuti pemotretan dengan alat penenun Pandai Sikek, alat tenun
Sumatera Barat yang dilaksanakan oleh Perusahaan Umum
Percatakan Uang RI (Peruri).
Ketika itu, Ceci adalah mahasiswi semester tiga Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Indonesia (UI). Dari 80 kontestan yang
mengikuti pemotretan, Ceci kemudian lolos dan menjadi model
penenun di uang lima ribu tersebut.
"Sambil pemotretan juga di tanya-tanya.
Ceci yang kemudian dianggap paling pantas disandingkan dengan
Teuku Imam Bonjol," ucap Anna, ibu Ceci saat ditemui, Kamis
(26/12/2013).
Di tengah kesibukannya sebagai pensiunan pemandu wisata anjungan
Sumatera Barat, Anna dengan santai menceritakan kisah anak
pertamanya ini. Menurut ceritanya, Ceci yang saat ini berumur 31
tahun adalah anak yang patuh dengan orang tua.
Selama 4 tahun menjalani kuliah, Ceci menanggung sebagian besar
uang kuliahnya dari beasiswa yang didapat.
"Dulu ibu paling bayar 400 ribu untuk bayaran kuliahnya, sisanya dia
yang bayar. Ceci enggak pernah nyusahin saya. Dia tahu, dulu saya
hanya pegawai negeri kecil. Bahkan sampai menikah Ceci enggak
pernah nyusahin," ucap Anna.
Saat Ceci bekerja di salah satu perusahaan swasta Jakarta, Ceci tak
pernah absen menelpon ibunya menanyakan apa yang ibunya masak.
"Mami masak apa? Ceci kangen sambel mami," cerita Anna yang
menahan air mata di pelupuk matanya. Anna mengaku merindukan
Ceci, namun melihat Ceci bahagia itu sudah membuat Anna bahagia.
Anna tak pernah menunjukkan kesedihannya di depan Ceci, namun
diakui, dirinya kerap menangis usai berbincang melalui telepon
selulernya.
Sejak 7 tahun yang lalu, saat berumur 25 tahun Ceci yang menikah
dengan David yang keturunan Amerika dan tak pernah kembali ke
Indonesia.
"Ceci enggak pernah bisa ke Indonesia karena terlalu pintarnya,
ukuran otaknya lebih besar dibanding otak orang biasa. Jadi, Ceci
enggak bisa naik pesawat lebih dari 5 jam.
Tahun depan kata dokter sudah bisa kesini. Doakan saja ya," ucap
Anna dengan senyuman kecilnya.
Anna kembali bercerita, putrinya, Ceci adalah anak yang pintar saat
SMA, peraih terbaik TOEFL se-SMA dengan skot 600 dan pernah
menjadi karyawan terbaik di Amerika.
"Ceci enggak pernah cerita kalau menang apa, Lolos apa, dia enggak
mau cerita. Dia bilang, itu biasa saja enggak usah di cerita-ceritain,"
ucap Anna.
Anna yang sudah menjadi pemandu di anjungan Sumatra Barat di
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) selama 38 tahun ini berharap
agar anaknya sehat dan rumah tangganya rukun.
"Kalau minta anak itu kan di tangan Tuhan ibu enggak minta apa-
apa. Asal Ceci baik-baik aja di sana," harap Anna.
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 comments:
Post a Comment